Monday, November 7, 2011

Contoh Karya Ilmiah Biologi


Contoh Karya Ilmiah Biologi - Pada beberapa saat lalu saya sudah memberikan sedikit Contoh Karya Ilmiah ACFTA.Pada kesempatan kali ini saya akan sedikit mencoba memberikan Contoh Karya Ilmiah Biologi.Mengapa demikian ?? Karena saya merasa memiliki sebuah Contoh Karya Ilmiah Biologi yang harus saya bagikan.

Berikut ini adalah Contoh Karya Ilmiah Biologi yang dapat saya berikan untuk teman - teman semuanya.


BAB I

PENDAHULUAN



A. Tujuan

Dalam penyusunan karya ilmiah ini, tentunya memiliki tujuan yang ingin dicapai. Adapun tujuannya adalah agar dapat:
  1. Mengetahui bagian – bagian tanaman yang dapat dibentuk menjadi bonsai
  2. Mengetahui tanaman bibit bonsai
  3. Mengetahui tanaman bakal bonsai dan bagaimana cara menanamnya
  4. Mengetahui bagaimana cara membuat tanaman bonsai
  5. Untuk memenuhi tugas mandiri mata pelajaran bahasa Indonesia
B. Latar Belakang
Menurut Rismunandar, (1993L tanpa halaman) menyatakan, “tanaman kerdil yang dipelihara di dalam pot yang beraneka ragam bentuk dan warnanya itu di Jepang diberi nama bonsai.”
Dari kutipan di atas menunjukan tentang pengertian bonsai, jadi bonsai adalah tanaman kerdil yang bentuknya menyerupai tanaman di alam bebas yang di tanam di pot yang beraneka ragam bentuknya dan warnanya atau sering juga disebut tanaman hias, itu karena bentuknya yang indah dan menarik dan biasa dipajang di halaman rumah sebagai Hiasan untuk menambah keindahan rumah, sehingga orang yang melihat akan merasa tertarik.



Pertama kalinya tanaman bonsai ini dikembangkan di Tiongkok pada abad ke XI, kemudian pada abad ke XV seni tanaman bonsai masuk ke Jepang, hingga seni tanaman kerdil ini disebut bonsai. Dengan keindahan dan keunikan dari tanaman bonsai ini akhirnya tanaman bonsai ini sampai merambah ke Amerika Serikat bahkan ke dunia Barat termasuk ke Indonesia bonsai ini banyak digemari dan diminati untuk bisa memiliki tanaman itu.

Dengan demikian untuk bisa memenuhi hasrat itu, maka bonsai dalam penyusunan karya ilmiah ini. Hal ini sengaja penulis sajikan agar menambah kreatifitas bagi yang berminat tanaman hias.

C. Metode
Dalam penyusunan karya ilmiah ini penulis menggunakan metode deskripsi dan pendekatan yang digunakan yaitu dengan pendekatan normative, dimana penulis menjelaskan dan memaparkan bagaimana cara membentuk tanaman menjadi tanaman bonsai dengan menggunakan literature yang ada

D. Sistematika Penulisan
Di samping karya ilmiah ini harus bersifat ilmiah, juga harus tersusun secara sistematis. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:
  • Dalam sistematika penulisan karya ilmiah ini diawali dengan isi yang terdiri dari daftar isi, dilanjutkan dengan isi yang terdiri dari beberapa Bab yaitu Bab I, Bab II, dan Bab III, yakni rinciannya sebagai berikut:
  • Bab I Pendahuluan
  • Isi dari Pendahuluan ini terdiri dari beberapa sub Bab yaitu; tujuan, latar belakang, metode; sistematika penulisan, dan terakhir Kegunaan
  • Bab II Pembahasan
  • Pembahasan ini menguraikan materi tentang tanaman bonsai secara teoritis dimana dalam hal ini terdiri dari beberapa sub yaitu: bagian tanaman, sifat dan fungsinya, bibit bonsai, bakal bonsai dan cara menanamnya; dan tahap-tahap pembentukan bonsai.
  • Bab III Penutup
  • Dalam Bab III ini diisi dengan penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran, dimana penulis setelah menguraikan materi tentang bonsai selanjutnya menyimpulkan dan memberikan saran sehingga karya ilmiah ini bisa bermanfaat.


E. Kegunaan
Manfaat dan kegunaan penyusunan karya ilmiah ini diharapkan bisa:
  1. Menumbuhkan minat seseorang untuk bisa memiliki bonsai
  2. Memberikan motivasi untuk bisa berkreasi dan kreatif
  3. Memberikan pengetahuan dan pengalaman bagaimana membentuk tanaman bonsai
BAB II

PEMBAHASAN


A. Bagian Tanaman, Sifat Dan Fungsinya
Bagi seorang yang baru ingin mengembangkan daya kreasinya membentuk bonsai, terlebih dahulu memerlukan bekal pengetahuan ala kadarnya tentang tumbuh-tumbuhan.
Membuat bonsai pada hakikatnya mempengaruhi bagian-bagian tanaman sedemikian rupa sehingga bisa tampil pertumbuhan yang dikehendaki pemiliknya.
Perlu diingat, bahwa tumbuh-tumbuhan sebagai makhluk yang hidup, walaupun bersifat pasif, tetap akan memberikan reaksi terhadap gangguan pada tubuhnya.

1. Organ-Organ Tanaman dan Sifatnya
Hingga saat ini tanaman yang dikerdilkan pada umumnya termasuk keluarga besar “Dicotyledon” atau tanaman yang bijinya berkeping dua, maka dari itu uraian tentang bagian-bagian tanaman di bawah ini khusus ditujukan terhadap tanaman yang berkeping dua.

Bagian-bagian tanaman dapat dibagi dalam dua bagian ialah:
  • Bagian vegetatif (organum nutritivum)
  • Bagian generatif (organum reproductivum)
Untuk landasan membuat bonsai dibatasi pada penguraian bagian vegetatif saja, Karena bagian generatif kurang perannya dalam membentuk bonsai.


a. Bagian Vegetatif

Bagian vegetatif dapat dibagi dalam 2 (dua) bagian:
  1. Yang berada di atas tanah (batang pokok, dahan, ranting, daun) berada di dalam lingkungan yang penuh dengan udara dan lembap, serta sinar matahari dan suhu udara yang tidak konstan
  2. Bagian yang berada di dalam tanah, perakaran yang tumbuhnya ke bawah atau ke dalam tanah dan menghindari matahari.
Bagian ini terdiri dari:
  • - Akar tunggang atau akar pokok yang tumbuhnya lurus ke bawah
  • - Akar lateral, tumbuhnya mendatar, dan keluar dari dekat leher akar
b. Sifat dan fungsi bagian vegetatif

1. Batang pokok

Dapat meningkat tingginya, Karena diperlengkapi dengan titik tumbuh pucuknya. Dan dapat memperbesar lingkaran batangnya Karena diperlengkapi dengan jaringan khusus yang disebut kambium. Letak kambium di atas kayu, dan di bawah kulit.


2. Dahan

Tumbuh dari kuntum yang berada di ketiak daun pada batang pokok yang masih muda. Tumbuhnya bisa mendatar atau membentuk sudut kurang dari 90°. Dengan adanya dahan-dahan tersebut dibentuklah mahkota pohon yang konis, pyramidal, bulat telur, lonjong dan sebagainya.

3. Ranting
Tumbuh dari kuntum yang berada di ketiak daun dahan, dapat tumbuh ke arah yang beraneka ragam, namun rata-rata tumbuh ke luar arah dahan. Pertumbuhan ranting dapat dihentikan dengan reaksi membentuk ranting-ranting baru.

4. Kuntum
Kuntum dapat berada di titik tumbuh, ketiak daun dan ada pula yang terpendam (tidak nampak) yang setiap waktu dapat tumbuh sebagai ranting atau dahan baru.

5. Akar
Akar sifatnya menghindari sinar matahari, sifat ini disebut “negatif phototropis”. Pertumbuhan akar tidak kaku, yang berarti dapat menyesuaikan diri dengan ruang lingkup di mana mereka berada, misalnya akar tunggang menjadi lateral bila tumbuhnya terhalang oleh suatu benda yang tidak bisa ditembus, akan berubah arahnya. Sebagai contoh akar tanaman di dalam pot atau keranjang akan melingkar-lingkar bilamana sudah tua umurnya.

2. Fungsi Bagian Tanaman
Organ-organ tanaman yang berada di atas tanah, tidak dapat dipisahkan dari organ-organ yang berada di dalam tanah. Dampak pertumbuhan perakaran, nampak pula pada pertumbuhan batang pokok dahan dan sebagainya.
a. Daun merupakan pabrik untuk menghasilkan zat karbohidrat, protein dan lemak. Ketiga zat ini dibentuk melalui proses fotosintesa.Sarana dari proses tersebut adalah:
  • Hijau daun yang sehat
  • Sinar matahari
  • Udara yang mengandung zat asam arang (CO2)
  • Air
b. Fungsi akar
Fungsi akar yang utama adalah untuk menyerap zat-zat mineral yang larut di dalam air atau dari tanah. Zat-zat mineral ini pada umumnya diperlukan untuk pertumbuhan tanaman.
Air yang diserap bersama zat mineral, diperlukan untuk berlangsungnya fotosintesa. Tanpa air atau kekurangan air tanaman akan nampak layu, terutama yang diserang terlebih dahulu bagian-bagian yang masih relatif muda.

B. Bibit Bonsai
Bibit untuk bonsai atau bakal bonsai dapat diperoleh dari:
  • Biji yang khusus disemaikan atau dari semai yang ada di alam bebas
  • Setekan atau cangkokan, yang pembuatannya memerlukan sedikit keterampilan
  • Okulasi
  • Bongkah-bongkah tanaman yang masih bertunas dan masih nampak bertahan untuk hidup
1. Semai Bakal Bonsai
Untuk mendapatkan bibit melalui penyemaian sendiri, akan memakan waktu cukup lama. Menyemaikan biji hingga dapat di tanam dalam pot banyak liku-likunya, sehingga dapat menghabiskan semangat untuk memulai mengayunkan langkah membentuk bonsai.
Pesemaian bibit bonsai lebih baik diserahkan saja kepada perusahaan bibit (bonsai) yang sekaligus berkecimpung dalam pembikinan bonsai untuk di jual.

2. Setek, Cangkok Dan Okulasi
Menyetek, mencangkok dan membuat okulasi merupakan seni tersendiri. Menyetek dan mencangkok dapat menghasilkan tanaman baru dalam jangka waktu yang relatif singkat (1-2 bulan). Sedangkan membuat okulasi bisa membutuhkan waktu lebih dari 1 tahun.
a. Menyetek
Sebelum mempraktekan teknis menyetek tanaman, perlu disadari bahwa setiap jenis tanaman dapat dengan mudah disetek.
Dikenal 3 jenis setek, yaitu:
  • Setek lunak dan setengah lunak
  • Setek keras
  • Setek daun
b. Cangkok
Untuk mencangkok, dipilihlah dahan minimal sebesar pensil atau ibu jari, dan kulitnya mudah dikelupas (tidak lengket).
Teknik mencangkok
  • Kupas kulit dahan selebar 3-5 cm
  • Buang lendirnya dengan mengerok atau melap dengan kain yang kering
  • Biarkan 3-4 hari
  • Kemudian tutup lukanya dengan mos yang dibasahi atau campuran antara tanah dan remah dengan kompos yang tua dengan perbandingan 1:1
  • Balut mos atau tanah dengan lembaran plastik, dan ikat baik-baik di bagian atas dan bawah
  • Dengan jarum lembaran plastik dilubangi agar sirkulasi udara dapat berlangsung.
c. Membikin Okulasi
Bagi yang telah biasa menanam satu jenis pohon misalnya buah-buahan dalam bentuk okulasi untuk dijadikan bonsai, tidak merupakan suatu problem yang pelit. Tapi tidak demikian halnya bagi seorang pendatang baru, yang ingin menyibukkan diri dalam seni bonsai dan harus didahului dengan membikin ekolusi sendiri.
Bibit ekolusi terdiri dari 2 (dua) bagian ialah :
  • Batang bawah (onderstam)
  • Batang atas (entrijs)
Langkah-langkah dalam perokulasian:
  • Batang pokok bersihkan 15 cm di atas tanah
  • Sayat kulit 10 cm dari atas tanah selebar 8 mm, dengan membikin keratan di bagian atas dan kanan kiri menurun ± 4 cm panjang
  • Tarik kulit ke bawah, sehingga merupakan lidah, kemudian potong separuhnya
  • Sayat mata dari dahan entrijs, dengan kayunya sedikit dari bawah ke atas, panjang ± 4 cm di atas mata yang merata, sehingga pas betul menempel pada keratan pohon pokok
  • Angket kayu perlahan-lahan tanpa merusak matanya
  • Kulit yang bermata, masukkan antara kayu dan kulit lidah batang pokok, yang telah dibuka, dan tempelkan kembali, usahakan matanya tidak tertutup
  • Balut dengan tali raffia yang erat
C. Bakal Bonsai Dan Cara Menanamnya
Prinsip-prinsip menanam bonsai ini ialah:
  • Pot dibikin dari tanah bakar, porselin atau plastik
  • Air di dalam pot yang berlebih harus dapat mengalir keluar dengan sendirinya
  • Jenis tanahnya adalah tanah yang tidak mudah padat atau plastik (liat/lengket)
  • Tanah di dalam pot harus yang cerul, sehingga banyak mengandung udara bersih
  • Daya serap tanahnya terhadap air baik, sehingga dapat mempertahankan kelembapannya.
1. Pot dan isinya
Pot merupakan sarana dalam kreasi bonsai yang tidak kalah penting dengan bonsai sendiri. Dengan bonsai, pot merupakan rangkaian yang harus harmonis, yang serasi dan atraktif dengan kata lain berukuran seimbang dengan bentuk bonsainya.
Pot bonsai dapat berbentuk: bulat, oval, segi lima, segi panjang dan sebagainya
Ukurannya : besar, sedang, kecil hingga kecil sekali, tinggi hingga rendah seperti talam
Warnanya : beraneka ragam
Lubang pembuangan air : Selain pot berbentuk baki, semua pot bonsai
diperlengkapi dengan satu atau lebih lubang pembuangan air, yang ditutup dengan gas plastik atau yang lain
Pada umumnya jenis tanaman tertentu membutuhkan campuran tanah yang khas bagi mereka. Resep umum medium untuk tanaman yang berdaun lebar (Beringin, getahperca, sawo, dan sebagainya) adalah:
50 % tanah liat sedang
20 % pasir dan
30 % kompos

2. Mengisi Pot
Mengisi pot untuk tanaman bonsai merupakan duplikasi dari keadaan yang sebenarnya di alam bebas. Lapisan paling atasnya atau topsil, tebalnya tidak lebih dari 35 cm bersifat cerul, penuh dengan humus, dan subur.

Lapisan kedua masih lunak, masih dapat menyalurkan air ke bawah menjadi air tanah. Lapisan ketiga bisa berbentuk lapisan tanah yang banyak batu-batuan berukuran beraneka ragam dan akhirnya lapisan paling bawah adalah lapisan induk batu yang kedap air.

Kesuburan dan tinggi rendahnya pertumbuhan tanaman tahunan tergantung pada tebal tipisnya lapisan kedua dan ketiga. Bila lapisan kedua dan ketiga bercadas, pertumbuhan akar tunggangnya terhalang. Tanah yang tidak dalam dan bercadas dalam musim kemarau banyak mengalami kekurangan air. Akibatnya ialah tanaman tahun yang tumbuh di atasnya tidak akan normal, alias pendek.

3. Pengamanan Isi Pot
Batu kerikil, pasir dan tanah bisa mengandung serangga tanah yang membahayakan tanaman bonsai, terutama cacing dan nematoda. Cacing tanah atau cacing hujan walaupun tidak akan merusak akar namun tetap saja dapat merisaukan. Selain serangga, jenis-jenis penyakit yang dapat mengakibatkan pembusukan pun bisa berada di dalam tanah maupun pasir. Biji-biji rerumputan dan sebaginya terdapat pula di pasir.

4. Cara Menanami Bonsai
Bakal bonsai dapat diperoleh melalui beberapa cara ialah:
  • Membibitkan sendiri melalui penyemaian
  • Membeli dari penjual bibit di pinggir jalan atau kebun bibit
  • Mencari di luar halaman atau di alam bebas
5. Pemeliharaan Setelah Tanam
Setelah penanaman selesai, siram bakal bonsai dan tanahnya dengan mempergunakan spayer yang halus. Air penyiraman harus bersih dan tidak berlumpur dan nentral (tawar). Hentikan penyiraman jika air sudah berkelebihan dan mengalir ke luar melalui lubang air. Bila air nampak mengenang dan tidak mau keluar lubang air, ini merupakan pertanda bahwa lubang air tersumbat. Malapetaka kecil ini dapat diatasi dengan alat pengungkit.

Untuk menghindari permukaan tanah di dalam pot cepat mengering. Dapat ditutup dengan mos kering sebagai mulsa atau lumut hijau bilamana ada. Namun yang lebih praktis adalah dibungkus dengan lembaran plastik. Batu kerikil kecil-kecil dapat berfungsi juga sebagai mulsa.

Tempatkan kemudian bakal bonsai di tempat yang teduh, tidak banyak angin dan bebas dari gangguan anak-anak atau hewan kesayangan.Untuk mempercepat tumbuhnya kembali (recovering) bakal bonsai dapat diusahakan dengan menutup seluruh tanaman dengan kantung plastik transparan.

D. Tahap-Tahap Pembentukan Bonsai
Membentuk tanaman kerdil alias bonsai pada hakikatnya ialah membuat duplikat dari bentuk-bentuk pohon-pohonan di alam bebas. Skala duplikasi ini bisa kecil, sedang, hingga cukup besar namun tetap di bawah ukuran yang normal.

Bentuk bonsai dapat menggambarkan sejenis pohon yang bertahan terhadap keganasan alam, misalnya angin yang keras, badai laut di pinggir pantai yang berlaut-laut. Pohon nampak porak-poranda namun tetap survive.

Bonsai dapat menampilkan bentuk mahkota pohon indah secara individual, namun dapat pula berbentuk kebun mini. Kebun mini ini dapat berbentuk rata, namun dapat pula berbentuk puncak gunung dengan beberapa tanaman kerdil. Puncak gunung dapat nampak hijau karena tertutup mos atau berbentuk batu-batu karang yang menampilkan bentuk tanah yang kritis.

1. Tahap Pertama, Membentuk Kerangka Dasar
Bakal bonsai yang sudah siap untuk diberi kerangka dasar adalah yang sudah benar-benar sehat kembali, setelah mengalami pemindahan. Batang Pokoknya praktis sudah tidak tergoyahkan lagi dan sudah cukup mencapai ketinggian yang diperlukan pada akhirnya untuk dibentuk.

Kerangka dasar sementara sudah dimulai pada waktu memindahkan tanaman ke dalam pot bonsai. Sebelum membentuk kerangka dasar, rencanakan terlebih dahulu masak-masak bentuk bonsai yang dikhayalkan, dan bagaimana kira-kira bentuk bonsai pada akhirnya nanti.

Kerangka dasar ini terdiri dari rangkaian batang pokok dan beberapa dahan
Dahan-dahan yang dianggap berlebihan dipangkas dengan gunting pemangkas sedemikian rupa, sehingga habis pangkalnya. Tepatnya, luka bekas dahan nampak rata dengan permukaan kulit batang pokok.
Batang Pokok
Batang pokok dapat diatur sikapnya menjadi:
  • Tegak lurus dengan dahan membentuk mahkota yang sistematis atau asimatris
  • Berliku-liku namun menjulang ke atas
  • Miring hingga menggelantung
  • Berbatang pokok lebih dari satu yang tumbuh dekat leher akar atau lebih tinggi dan sebagainya.
2. Tahap Kedua Merubah Arah Dan Bentuk
Merubah bentuk dan arah tumbuhnya batang pokok dan dahan-dahan merupakan suatu paksaan dan memakan waktu hingga bentuk dan arah yang dikehendaki tercapai.
Untuk keperluan tersebut diperlukan sarana untuk memudahkan pelaksanaannya sebagai berikut:
  • Kawat kuningan dari beberapa ukuran diameternya
  • Tali raffia
  • Tang untuk memotong kawat
  • Gunting pemangkas
  • Gunting biasa
  • Pisau kecil yang tajam
  • Tang yang runcing ujungnya
  • Cellotape
E. Penyempurnaan Bentuk Bonsai
Tidak semua jenis tanaman dapat dikerdilkan. Misalnya tanaman advokat yang berdaun lebar dan panjang tidak. Mungkin memenuhi persyaratan agar daunnya bisa mengecil. Tanaman yang dapat memenuhi persyaratan untuk dikerdilkan adalah tanaman yang mempunyai daun berukuran kecil, misalnya Beringin, jeruk kingki (Triphasi aurantium), jenis-jenis coniper (cemara, pinus dll), delima (punika granatum), lo (ficus glomerata) dan sebagainya. Di samping berukuran kecil hendaknya mempunyai sifat mudah rontok.

Penyempurnaan bonsai kini letaknya untuk menyusun ranting-ranting dengan daunnya yang cukup lebat, namun seimbang dengan bentuk dan ukuran bonsai keseluruhannya.Batang pokok dan dahan harus nampak tumbuh kuat, dan menghasilkan ranting-ranting dan daun yang sehat. Walaupun bagaikan suburnya pertumbuhan daun namun dalam peryempurnaan bentuk bonsai, batang pokok dan dahan harus nampak jelas tidak tertutup. kedua-duanya merupakan kerangka dasar, dan sebagai dasar yang harus tetap menonjol.

Langkah-langkah penyempurnaan ini dalam hakikatnya sangat mengasyikan pemiliknya. Setiap waktu yang senggang sering dimanfaatkan untuk meneliti pohon kerdil kesayangannya. Langkah-langkah penyempurnaan ini terdiri dari.
  • Pemangkasan
  • Pengetipan/pengurangan kuntum ranting maupun dahan
  • Jika perlu menambah lakukan dan sebaginya.
1. Pengendalian pertumbuhan
Setiap orang mengetahui, bahwa tanaman khususnya yang berbentuk pohon, bila dibiarkan sekehendak hatinya, akan berbentuk pohon, bila dibiarkan sekehendak hatinya, akan meningkat tingginya dan akan melebar mahkotanya.

Setiap bagian yang dilengkungkan, sebagai reaksinya ialah mengeluarkan kuntum baru yang dapat menjadikan dahan maupun ranting mengakibatkan kuntum di bawah titik tumbuh yang semula pasif (tidur) akan aktif dan tumbuh.

Pengendalian pertumbuhan tersebut dilaksanakan melalui pemangkasan dan pengetipan / Pemetikan titik tumbuh
Dengan pemangkasan dibuangnya:
  • Cabang/ dahan yang tumbuhnya di luar rencana akibat dari lengkungan atau yang tumbuh dari kuntum adventif
  • Ranting-ranting yang tumbuhnya saling tindih yang tampil kurang sedap
  • Ranting-ranting yang tumbuh ke arah bawah atau ke arah batang pokok
  • Ranting-ranting yang lemah pertumbuhannya


2. Cara dan Waktu Pemangkasan
Memotong dahan atau ranting, dilakukan sebagai berikut:
  • Potong sedekat mungkin dengan kuntum yang nampak sehat
  • Bila ingin membentuk ranting baru, potong sedekat mungkin dengan ranting yang tumbuhnya sehat
  • Bila memangkas cabang, Potonglah sedemikian rupa hingga lukanya rata dengan permukaan pangkal tumbuhnya. Tutup lukanya yang besar dengan paraffin.
3. Melilit Dahan Dengan Kawat
Melilit dahan-dahan yang memanjang karena pertumbuhannya masih dapat dilaksanakan. Tindakan ini dilakukan selama pertumbuhan baru, masih memungkinkan tanpa mengganggu bentuk dan penampilan bonsai selanjutnya
Langkah-langkah dalam penyempurnaan bonsai nampaknya sederhana. Tapi hasil yang cukup mengesankan baru dapat dicapai setelah beberapa tahun, ada yang tiga ada yang lima tahun lebih.

BAB III

PENUTUP



A. Kesimpulan

Setelah penulis mengadakan pengkajian secara normative pada Bab II, maka penulis menyimpulkan, yaitu:
  1. Bonsai adalah tanaman kerdil yang dipelihara di dalam pot yang beraneka ragam bentuknya dan warnanya.
  2. Bagian-bagian tanaman yang dapat dibentuk menjadi bonsai adalah, batang pokok, dahan ranting dan akar.
  3. Bibit atau benih yang dapat dijadikan bakal bonsai dapat dihasilkan melalui penyemaian biji, setekan, cangkokan, okulasi dan langkah-langkah tanaman yang masih bertunas.
  4. Adapun prinsip atau cara menanam bonsai adalah:
  5. Pot dibuat dari tanah bakaran,ÿ porslen atau plastik.
  6. Air di dalam pot harus dapat mengalir jikaÿ berlebih.
  7. Jenis tanahnya harus yang tidak mudah padat.ÿ
  8. Tanah di dalamÿ pot harus cerul, sehingga banyak mengandung udara bersih.
  9. Daya serap tanahÿ terhadap air baik.
  10. Membentuk tanaman bonsai ialah membuat duplikat dari bentuk pohon-pohonan di alam bebas. Skala duplikat ini bisa kecil, sedang, hingga cukup besar namun tetap dibawah ukuran.
B. Saran
Agar dalam penyusunan karya ilmiah ini bisa memberikan manfaat yang besar maka penulis menyarankan:
  1. Belajar mengkerdilkan pohon tidak akan selancar yang diharapkan, kegagalan pasti akan dialaminya. Dengan demikian hendaknya bagi para pemula untuk memiliki kesabaran yang tinggi Jadikanlah kegagalan sebagai ujian untuk mengulang lagi lebih baik lagi.
  2. Bagi yang memiliki tanaman bonsai, hendaknya memeliharanya dengan baik, karena membentuk tanaman kerdil dan memeliharanya hingga beberapa ratus tahun lamanya, merupakan suatu kesenian tersedirinya.
Sekian informasi sederhana saya mengenai Contoh Karya Ilmiah Biologi.

Contoh Skripsi Teknik Elektro

Contoh Skripsi Teknik Elektro - Skripsi Teknik Elektro Bagi mahasiswa jurusan elektro yang sedang membutuhkan referensi skripsi untuk membantu penyusunan skrisp teknik elektro, saya menyediakan beberapa Contoh Skripsi Teknik Elektro mudah mudahan dengan adanya referensi skripsi ini teman teman dapat terbantu dalam penyusanan skripsinya,

Selain Skripsi Teknik Elektro saya juga sudah memberikan beberapa contoh skripsi yang lainnya seperti  Contoh Skripsi Bahasa Arab,Contoh Skripsi Akuntansi dan juga Contoh Skripsi Sistem Informasi.silahkan teman teman baca Contoh Skripsi Teknik Elektro dibawah ini 

Judul: 
Alat Pengontrol Peralatan Menggunakan Remote TV
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.    Latar belakang

Kemajuan teknologi dibidang elektronika dewasa ini berkembang cepat sekali dan berpengaruh dalam pembuatan alat-alat canggih, yaitu alat yang dapat bekerja secara otomatis dan memiliki ketelitian tinggi dengan bantuan mikrokontroler. Ada beberapa macam kontroler yang dapat digunakan, namun yang saat ini yang paling banyak digunakan adalah kontroler yang merupakan dari mikroprosesor.

Sistem mikroprosesor tidak dapat bekerja sendiri tanpa didukung oleh internal system (software) dan eksternal system (hardware). Apabila sebuah mikroprosesor dikombinasikan dengan memori (ROM/RAM) dan unit-unit I/O maka akan dihasilkan sebuah mikrokomputer. Kombinasi ini dapat dibuat dalam satu level chip yaitu chip mikrokomputer atau sering disebut juga mikrokontroller.

Penggunaan sebagai unit-unit kendali sudahlah sangat luas. Hal ini dikarenakan peralatan-peralatan yang dikontrol secara elektronik lebih banyak memberi kemudahan-kemudahan dalam penggunaanya. Seperti dapat melakukan pengontrolan secara otomatis.

Misalnya dibidang rumah tangga yang mana dari remote control TV, dengan kemajuan elektronik yang ada saat ini remote control yang ada dirumah dapat digunakan untuk mengontrol peralatan rumah tangga yang lain. Seperti pada ruang utama rumah, yang didalamnya terdapat lampu utama, korden, tape, dan lain-lain.
Untuk lebih mengoptimalkan fungsi dari remote control TV tersebut, maka dalam skripsi ini dibuat sistem pengontrol yang menggunakan remote control TV sebagai pengendalinya.

1.2.    Rumusan Masalah
Berdasarkan hal tersebut diatas maka timbul permasalahan yaitu:
  • Bagaimana merencanakan dan membuat suatu alat yang dapat membaca kode-kode dari remote kontrol TV?
  • Bagaimana merencanakan dan membuat suatu alat dengan kode-kode dari remote kontrol yang dapat menghidupkan ataupun mematikan peralatan rumah tangga pada ruang utama rumah.
1.3.    Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk membuat suatu sistem yang dapat dikontrol dengan menggunakan remote kontrol TV pada peralatan listrik di ruang utama rumah. Dengan menggunakan sistem pengontrolan ini diharapkan dapat lebih mengoptimalkan fungsi dari remote kontrol TV.

1.4.    Batasan Masalah
Agar permasalahan tidak terlalu luas, maka penulis membatasi hanya pada hal-hal berikut:
  • Alat yang dibuat berbasis mikrokontroler.
  • Remote kontrol yang digunakan adalah remote kontrol TV buatan China yang umum dijual dipasaran.
  • Ruangan yang digunakan dalam bentuk miniatur.
  • Catu daya tidak dibahas.
1.5.    Metodologi Penulisan
Adapun metode penulisan yang digunakan dalam menyusun dan menganalisa tugas akhir ini adalah:
  • Studi literatur yang berhubungan dengan perancanangan dan pembuatan alat ini.
  • Perencanaan dan pembuatan alat
  • Merencanakan peralatan yang telah dirancang baik software maupun  hardware.
  • Pengujian alat
  • Peralatan yang telah dibuat kemudian diuji apakah telah sesuai yang telah direncanakan.
1.6.    Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam tugas akhir ini terdiri dari 5 bab, yaitu :
BAB  I    :     PENDAHULUAN
Berisi latar belakang permasalahan, batasan masalah, tujuan pembahasan, metodologi pembahasan, sistematika penulisan dan relevansi dari penulisan tugas akhir ini.
BAB  II   :     TEORI PENDUKUNG
Membahas tentang teori dasar remote, mikrokontroller, hardware dan teori dasar alat-alat pendukung lainnya.
BAB  III  :    PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT
Membahas tentang perencanaan dan pembuatan sistem secara keseluruhan.
BAB  IV  :     PENGUJIAN ALAT
Berisi tentang uji coba alat yang telah dibuat, pengoperasian dan spesifikasi alat.
BAB  V   :     PENUTUP
Merupakan kesimpulan dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya dan kemungkinan pengembangan alat.

1.7.    Relevansi
Diharap laporan tugas akhir ini dapat dihasilkan suatu metode perancangan dan prototype yang dapat digunakan sebagai acuan dan masukan dalam perancangan untuk dikembangkan lebih lanjut.
BAB II
DASAR TEORI

Landasan teori sangat membantu untuk dapat memahami suatu sistem. Selain dari pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam merencanakan suatu system. Dengan pertimbangan hal-hal tersebut, maka landasan teori merupakan bagian yang harus dipahami untuk pembahasan selanjutnya. Pengetahuan yang mendukung perencanaan dan realisasi alat meliputi pemancar inframerah, detektor inframerah, driver relay, dan mikrokontroler

2.1.    Inframerah
Sinar inframerah adalah termasuk cahaya monokromatis yang tidak tampak oleh mata manusia. Spektrum frekuensi cahaya secara umum dibagi menjadi tiga bagian yaitu [Wilson & Hawkes,1989:2]:
  • Inframerah, mempunyai panjang gelombang 0,3 mm–0,7 um
  • Cahaya tampak, mempunyai panjang gelombang 0,7 um –  0,4 um.
  • Ultra Violet, mempunyai panjang gelombang 0,4 um – 0,03 um.
Gelombang elektromagnetik merupakan penyusun dari cahaya yang berada dalam spektrum elektromagnetik yang mempunyai jangkauan sangat lebar. Pada jarak yang sama, seluruh spektrum elektromagnetik tersebut mempunyai kecepatan yang sama tetapi frekuensinya berbeda sesuai dengan panjang gelombangnya [Sears and Zemansky, 1994:704].
BAB III
PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

Bab ini membahas pembuatan alat pengontrol peralatan Rumah Tangga dengan Remote TV berbasis Mikrokontroller AT89c51. Pembuatan alat disini dibagi dalam beberapa blok perangkat yang mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Pembuatan sistem meliputi pembuatan perangkat keras dan perangkat lunak.

3.1.    Perencanaan Perangkat Keras

Diagram blok sistem pengontrol peralatan Rumah Tangga dengan Remote TV berbasis Mikrokontroller AT89c51 dapat dilihat dalam Gambar 3.1 di bawah ini.
BAB IV
PENGUJIAN DAN ANALISIS

Pengujian alat meliputi pengujian perangkat keras dan perangkat lunak sistem. Pengujian dilakukan per-bagian agar mudah dalam analisis hasil perancangan dan pengujian.
Bagian – bagian yang diuji adalah :
  1. Detektor infra merah.
  2. Rangkaian sistem mikrokontroller.
  3. Pendekodean remote kontrol.
  4. Rangkaian Driver Relay Pemutus & Penghubung Supply Peralatan Rumah Tangga
Setelah semua bagian diuji, langkah berikutnya adalah pengujian sistem secara keseluruhan.

    Pengujian detektor infra merah
  • Tujuan
Untuk mengetahui apakah detektor infra merah tersebut dapat mendeteksi sinyal remote kontrol televisi.
  • Peralatan yang digunakan
  1. Remote kontrol merek Goldstar type 105-230A.
  2. Detektor infra merah GP1U5 dari Sharp.
  3. Logic Probe.
  4. Catu daya 5 volt.

BAB  V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1    Kesimpulan
Setelah dilakukan pengujian hasil perancangan alat pemanfaatan remote kontrol televisi sebagai pengontrol peralatan rumah tangga, dapat diambil beberapa kesimpulan:
  • Detektor infra merah dapat mendeteksi sinyal remote kontrol televisi pada jarak lebih kurang 4 meter dengan sudut lebih kurang 60o dari detektor infra merah.
  • Panjang data remote kontrol sebesar 32 bit atau 4 byte merek Goldstar type 105-230A.
  • Protokol pengiriman kode remote kontrol menggunakan tipe space.
  • Ada sebelas tombol remote kontrol yang digunakan sebagai fungsi mematikan dan menghidupkan peralatan, yaitu tombol “power”, “1”, “2”, “3”, “4”, “5”, “6”, “7”, “8”, “9”, dan “0” yang masing-masing fungsinya untuk mematikan dan menghidupkan peralatan rumah tangga.

5.2    Saran
Beberapa tambahan yang diperlukan dalam meningkatkan kemampuan alat in adalah:
  • Agar seluruh fungsi tombol dapat dimaksimalkan, maka beban yang akan dikontrol oleh remote dapat ditambahkan.
Sekian informasi sederhana saya mengenai Contoh Skripsi Teknik Elektro.Semoga teman - teman jurusan teknik elektro ini dapat mengerjakan skripsinya setelah membaca Contoh Skripsi Teknik Elektro.

Contoh Makalah Sistem Operasi Linux

Contoh Makalah Sistem Operasi Linux - Pada kesempatan kali ini saya akan sedikit membagikan mengenai Contoh Makalah Sistem Operasi Linux.Setelah di beberapa Contoh Makalah yang saya berikan,sepertinya saya belum memberikan Contoh Makalah Sistem Operasi Linux.Berikut ini adalah sedikit dari saya mengenai Contoh Makalah Sistem Operasi Linux.

Konsep Dasar Partisi Linux

Konsep dasar partisi di linux sebenarnya tidak jauh berbedadengan partisi harddisk di windows. Perbedaanya adalah konsep dasarpartisi linux ditambahkan partisi untuk ruang swap (maksudnya partisiyang berfungsi sebagai virtual memory/memory tambahan).

Ruang swap inilah yang bekerja apabila memori RAM fisik kitabekerja lebih keras dari biasanya. Maka data yang berlebihan langsungdiproses ke ruang swap.Seperti yang kita ketahui pada windows kita mengenal partisi C:,D: - Z: (knpa gk mulai dari A dan B) :D

konsep pemartisian di linux terdiri dari primary, logical dan extended.Pemartisian pada linux haruslah mempunyai primary partisi, yang nantinya akan menjadi mount point.

Pada sistem operasi berbasis Unix dan Unix-like seperti Linux dan Mac OS X,pembuatan partisi terpisah untuk /boot, /home, /tmp, /usr, /var, /opt, swap dan seluruh file yang lain sangatlah memungkinkan. Skema partisi serperti itu memiliki beberapa keuntungan, jika salah satu filesystem mengalami kerusakan, data ataupun file-file milik sistem operasi tdak akan bermasalah.

Master Boot Record adalah sebutan untuk sektor yang paling ujung awal dari sebuah harddisk. Didalam MBR terdapat hal-hal seperti berikut:

• Kode booting ke sistem operasi, kode booting ini yang membuat harddisk dapat booting ke sistem operasi. Kode ini disebut juga dengan Master Boot partisi dan filesystem di Linux

pada Ubuntu kita mengenal grub,burg,dan LILO sebagai boot manager,fungsi dari boot loader ini, memungkinkan kita agar bisa menggunakan lebih dari 1 sistem dalam satu hardisk.

Mungkin sekian dulu informasi sederhana saya mengenai Contoh Makalah Sistem Operasi Linux.

Pengertian CPM


Pengertian CPM - Pada kesempatan kali ini saya akan sedikit membahas mengenai masalah Blogging mengenai Pengertian CPM.Sebenarnya,Apasih Pengertian CPM ?? atau CPM Itu Apasih ?? itu adalah sebagian kecil dari pertanyaan orang mengenai CPM itu sendiri.Oleh karena itu saya akan sedikit membahas mengenai Pengertian CPM.

Pada kesempatan kali ini saya akan sedikit mengulas Pengertian Program CPM.CPM ialah singkatan Cost Per Million atau Cost Per Impression sebuah bisnis online dengan jaringan periklanan yang membayar publishernya per 1000 impresi pada blog kita yang terpasang banner iklan CPM tersebut. Artinya kita dibayar per 1000 pengunjung.

CPM bekerja dengan hanya memasang banner iklan pada blog kita, Walaupun tanpa ada yang klik iklan kita tetap dapat bayaran, karena ini tidak seperti Program PPC.Besarnya pembayaran CPM tergantung dari CPM yang sahabat ikuti, ada yang membayar $5 per 1000 impresi, dan ada juga yang membayar sampai $2 per 1000 impresi bahkan ada yang membayar $3 saat daftar aja.

Bagi sahabat TB yang ingin mendaftar program CPM silahkan anda memilih CPM Recommended dibawah :
  1. YMads.com 
  2. Bigextracash 
  3. PromteBurner
Ini adalah salah satu yang saya rekomendasikan karena telah terbukti membayar ke Paypal.Jadi silahkan daftar aja dan jangan khawatir Program Bisnis Online di atas Scam atau penipuan.Sekian informasi sederhana saya mengenai Pengertian CPM.

Contoh Tugas Akhir Visual Basic 2008

Contoh Tugas Akhir Visual Basic 2008Contoh Tugas Akhir Menggunakan Visual Basic 2008 sepertinya adalah sedikit artikel sederhana saya yang akan saya tulis pada kesempata kali ini.Contoh Tugas Akhir banyak dicari oleh kalangan pelajar di berbagai akademi ataupun universitas.Pada kali ini saya akan memberikan sedikit Contoh Tugas Akhir Visual Basic 2008.


Program Penjualan Menggunakan Visual Basic 2008 ini telah saya buat kira – kira 1 tahun lalu,bahkan saya sampai lupa dengan keutuhan program ini.Program ini saya lupa telah menyelesaikannya berapa persentasinya,seingat saya sudah selesai sampai dengan tahap pembuatan laporan menggunakan Microsoft Excel.

Silahkan dicoba Contoh Tugas Akhir Visual Basic 2008 yang telah saya buat ini disini http://www.4shared.com/file/chNjtOn5/PenjualanBarang.html jika teman – teman kebingungan dalam menjalankan aplikasi sederhana yang saya buat ini,silahkan ditanyakan saja kepada saya bisa melalui kotak komentar pada artikel sederhana saya ini.

Mungkin sekian dulu tulisan saya mengenai Contoh Tugas Akhir Visual Basic 2008 ini.Semoga ilmu yang saya berikan melalui blog sederhana saya ini dapat diserap dan dipelajari oleh para pengunjung setia dan semua orang yang membutuhkan Contoh Tugas Akhir Visual Basic 2008.Sekian artikel sederhana saya ini mengenai Contoh Tugas Akhir Visual Basic 2008.

Contoh Makalah Agama Islam

Contoh Makalah Agama Islam - Setelah beberapa saat lalu saya memberikan Contoh Makalah Metode Ilmiah dan Contoh Makalah Sistem Informasi Akuntansi,pada kesempatan kali ini saya akan sedikit memberikan Contoh Makalah Agama Islam.Pada dasarnya,Contoh Makalah Agama Islam yang saya berikan ini sama saja asalkan mengikuti Contoh Format Makalah yang saya berikan.

Mari kita lihat Contoh Makalah Agama Islam yang saya berikan ini :

BAB 1
PENDAHULUAN

Agama islam bersumber dari Al-Qur’an yang memuat wahyu Allah, dan Al Hadist yang memuat sunnah rasulullah. Unsur utama ajaran agama islam adalah akidah, syariah, dan akhlak yang di kembangkan dengan ra’yu atau akal pikiran manusia yang memenuhi syarat untuk mengembangkannya. Yang di kembangkan disini adalah ajaran agama yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Al’Hadist.

Sebelum membahas pengertian sumber ajaran dan hukum islam,terlebih dahulu harus diketahui pengertian hukum islam.hukum artinya menetapkan sesuatu atas sesuatu atau meniadakanya.hukum islam disebut juga syariat atau hukum allah SWT,ysitu hukum atau undang-undang yang ditentukan oleh allah SWT sebagaimana yang terkandung dalam kitab suci al-quran dan hadist.syariat islam juga merupakan hukum dan aturan islam yang mengatur seluruh sendi kehidupan umat manusia baik muslim maupun bukan
Ulama ushul fikih membagi hukum islam menjadi dua bagian yaitu hukum taklifiy dan hukum wadh’iy.

Allah telah menetapkan sumber ajaran islam yang wajib diikuti oleh setiap muslim. Ketetapan Allah itu terdapat dalam surah An-NIsa’ ayat 59:
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah (kehendak) Allah, taatilah (kehendak) rasul(-Nya), dan (kehendak) ulil amri di antara kamu…”
Kehendak Allah kini terekam dalam Al-Qur’an, kehendak Rasul sekarang terhimpun dalam Al-Hadist, kehendak penguasa atau ulil amri termaktub dalam kitab-kitab hasil karya orang yang memenuhi syarat karena mempunyai ‘kekuasaan’ berupa ilmu pengetahuan untuk mengalirkan ajaran islam dari dua sumber utamanya yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadist dengan ra’yu atau akal pikirannya.

Dalam sabdanya Nabi Muhammad SAW menyatakan, “Aku tinggalkan bagi kalian dua hal yang karenanya kalian tidak akan tersesat selamanya, selama kalian berpegang pada keduanya, yaitu Kitab Allah (Alquran) dan sunahku (Hadis).” (H.R. Al Baihaki).

Sumber ajaran Islam dirumuskan dengan jelas dalam percakapan Nabi Muhammad dengan sahabat beliau Mu’az bin Jabal, yakni terdiri dari tiga sumber yaitu al-Qur’an (kitabullah), as-Sunnah (kini dihimpun dalam hadis), dan ra’yu atau akal pikiran manusia yang memenuhi syarat untuk berijtihad.

BAB II
PEMBAHASAN

A.HUKUM ISLAM
a. Hukum taklifiy
adalah tuntutan allah SWT yang berkaitan dengan perintah untuk melakukan suatu perbuatan atau meninggalkanya,hukum taklifiy terbagi menjadi lima macam:
  • Al-ijab
Yaitu tuntutan secara pasti dari syariat untuk dilaksanakan dan tidk boleh(dilarang) ditinggalkan ,karna orang yang meninggalkanya akan di kenai hukumn
  • An-nadb
Yaitu tuntutan dari syariat untuk melaksanakan suatu perbuatan,tetapi tuntutan itu tidak secara pasti jika tuntutan tersebut dikerjakan maka akan mendapat pahala (kebaikan) namun apabila ditinggalkan tidak akan mendapat hukuman (tidak berdosa)
  • Al-ibahah
yaitu firman allah SWT (al-quran dan hadist) yang mengandung pilihan untuk melakukan perbuatan atau meninggalkanya
  • Al-karahah
Yaitu tuntutan untuk meninggalkan suatu perbuatan tetapi tuntutan itu di ungkapkan melaui untaian kata yang tidak pasti,hal itu menjadikan tuntutan tersebut sebagai alkarahah,yakni anjuran untuk meninggalkan suatu perbuatan,tetapi jika perbuatan tersebut di kerjakan juga,maka pelakunya tidak dikenai hukuman
  • At-tahrim
Yaitu tuntutan untuk tidak mengerjakan suatu perbuatan dengan tuntutan yang pesti sehingga tuntutan untuk meninggalkan suatu perbuatan itu wajib dipenuhi jika perbuatan itu dikerjakan maka pelakunya akan mendapatkan hukaman(dianggap berdosa)
B. SUMBER HUKUM ISLAM
a. Al-Qur’an
Secara etimologi Alquran berasal dari kata qara’a, yaqra’u, qiraa’atan, atau qur’anan yang berarti mengumpulkan (al-jam’u) dan menghimpun (al-dlammu). Sedangkan secara terminologi (syariat), Alquran adalah Kalam Allah ta’ala yang diturunkan kepada Rasul dan penutup para Nabi-Nya, Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam, diawali dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Naas.

Al-Qur’an adalah sumber ajaran islam pertama dan utama. Menurut keyakinan umat Islam yang di akui kebenarannya oleh penelitian ilmiah, Al-Qur’an adalah kitab suci yang memuat firman-firman Allah, sama benar yang di sampaikan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad Rasul Allah sedikit demi sedikit selama 22 tahun 2 bulan 22 hari, mula-mula di Mekah kemudian di Madinah. Tujuannya, untuk menjadi pedoman atau petunjuk bagi umat manusia dalam hidup dan kehidupannya mencapai kesejahteraan di dunia ini dan kebahagiaan di akhirat kelak.

Al-Qur’an yang menjadi sumber nilai dan norma Islam itu terbagi ke dalam 30 Juz, 144 surah, 6666 ayat, dan 74.499 kata atau 325.345 huruf (atau lebih tepat dikatakan 325.345 suku kata kalau dilihat dari sudut pandang bahasa Indonesia).

Al-Qur’an tidak di susun secara kronologis. 5 ayat pertama di turunkan di gua Hira’ pada malam 17 Ramadhan tahun pertama 13 tahun sebelum Hijrah atau pada malam Nuzulul Qu’an ketika nabi Muhammad berusia 40-41 tahun, sekarang terletak di surah Al-Alaq 1-5. Ayat terakhir yang di turunkan di padang arafah, ketika Nabi Muhammad berusia 63 tahun pada tanggal 8 Zulhijjah tahun ke 10 Hijrah, kini terletak di surah Al-Maidah.

Ayat-ayat Al’Qur’an yang di turunkan selama ±23 tahun itu di bedakan antara ayat-ayat yang di turunkan ketika Nabi Muhammad masih tinggal di Mekah dengan ayat yang turun setelah Nabi Muhammad hijrah ke Medinah. Ayat-ayat yang turun di Mekah di sebuat ayat-ayat Makkiyah, sedangkan ayat-ayat yang turun di Medinah di sebut ayat-ayat Madaniyah.

Al-Qur’an yang di turunkan oleh Allah dengan cara tidak sekaligus akan tetapi sedikit demi sedikit selama 22 tahun 2 bulan 22 hari itu berisi antara lain:
  • Akidah
  • Syari’ah
  • Akhlak
  • Kisah-kisah manusia masa lampau
  • Berita-berita tentang masa yang akan datang
  • Benih dan prinsip ilmu pengetahuan, dan
  • Sunnatullah atau hukum Allah yang berlaku di alam semesta
Menurut S.H Nasr, sebagai pedoman abadi, Al-Qur’an mempunyai 3 jenis petunjuk bagi manusia:
  1. Ajaran tentang susunan alam semesta dan posisi manusia di dalamnya
  2. Berisi ringkasan sejarah manusia, rakyat biasa, raja-raja, orang-orang suci, para nabi sepanjang zaman dan segala cobaan yang menimpa mereka.
  3. Berisi sesuatu yang sulit di jelaskan dalam bahasa modern.
Bisa di simpulkan bahwa Al-Qur’an adalah sumber ajaran islam yang posisinya sentral. Bukan hanya dalam perkembangan dan pengembangan ilmu-ilmu keislaman, tetapi juga sebagai inspirator, pemandu gerakan umat Islam sepanjang sejarah. Atau dengan rumusan lain Al-Qur’an tidak hanya sebagai pedoman umat islam, tetapi juga menjadi kerangka segala kegiatan intelektual muslim.

Pokok-pokok kandungan dalam Alquran antara lain:
  • Tauhid, yaitu kepercayaan ke-Esa-an Allah SWT dan semua kepercayaan yang berhubungan dengan-Nya
  • Ibadah, yaitu semua bentuk perbuatan sebagai manifestasi dari kepercayaan ajaran tauhid
  • Janji dan ancaman, yaitu janji pahala bagi orang yang percaya dan mau mengamalkan isi Alquran dan ancaman siksa bagi orang yang mengingkari
  • Kisah umat terdahulu, seperti para Nabi dan Rasul dalam menyiaran syariat Allah SWT maupun kisah orang-orang saleh ataupun kisah orang yang mengingkari kebenaran Alquran agar dapat dijadikan pembelajaran.
  • Al-Qur’an mengandung tiga komponen dasar hukum, sebagai berikut:
  • Hukum I’tiqadiah, yakni hukum yang mengatur hubungan rohaniah manusia dengan Allah SWT dan hal-hal yang berkaitan dengan akidah/keimanan. Hukum ini tercermin dalam Rukun Iman. Ilmu yang mempelajarinya disebut Ilmu Tauhid, Ilmu Ushuluddin, atau Ilmu Kalam.
  • Hukum Amaliah, yakni hukum yang mengatur secara lahiriah hubungan manusia dengan Allah SWT, antara manusia dengan sesama manusia, serta manusia dengan lingkungan sekitar. Hukum amaliah ini tercermin dalam Rukun Islam dan disebut hukum syara/syariat. Adapun ilmu yang mempelajarinya disebut Ilmu Fikih.
  • Hukum Khuluqiah, yakni hukum yang berkaitan dengan perilaku normal manusia dalam kehidupan, baik sebagai makhluk individual atau makhluk sosial. Hukum ini tercermin dalam konsep Ihsan. Adapun ilmu yang mempelajarinya disebut Ilmu Akhlaq atau Tasawuf.
  • Sedangkan khusus hukum syara dapat dibagi menjadi dua kelompok, yakni:
  • Hukum ibadah, yaitu hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Allah SWT, misalnya salat, puasa, zakat, dan haji
  • Hukum muamalat, yaitu hukum yang mengatur manusia dengan sesama manusia dan alam sekitarnya.

b. Hadist
Hadist atau sunah Rasul ditinjau dari segi bahasa adalah “jalan yang biasa dilalui”. Secara terminologi pengertian hadist atau sunnah yaitu segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw, baik perkataan, perbuatan maupun ketetapan. Sebagai sumber hukum islam, Hadist menempati posisi kedua setelah Al-qur’an. Sunnah menurut syar’i adalah segala sesuatu yang berasal dari Rasulullah SAW baik perbuatan, perkataan, dan penetapan pengakuan. Sunnah berfungsi sebagai penjelas ayat-ayat Alquran yang kurang jelas atau sebagai penentu hukum yang tidak terdapat dalam Alquran.

Sunnah dibagi menjadi empat macam, yaitu:
  • Sunnah qauliyah, yaitu semua perkataan Rasulullah
  • Sunnah fi’liyah, yaitu semua perbuatan Rasulullah
  • Sunnah taqririyah, yaitu penetapan dan pengakuan Rasulullah terhadap pernyataan ataupun perbuatan orang lain
  • Sunnah hammiyah, yaitu sesuatu yang telah direncanakan akan dikerjakan tapi tidak sampai dikerjakan
Ada 3 peranan Al-Hadist di samping Al-Qur’an sebagai sumber ajaran Islam
  1. Menjelaskan lebih lanjut ketentuan yang terdapat dalam Al-Qur’an.
  2. Sebagai penjelasan isi Al-Qur’an
  3. Menambahkan atau mengembangkan sesuatu yang tidak ada atau samar-samar ketentuannya di dalam Al-Qur’an.
2.3. Ijtihad
Ijtihad berasal dari kata ijtihada yang berarti mencurahkan tenaga dan pikiran atau bekerja semaksimal mungkin. Sedangkan ijtihad sendiri berarti mencurahkan segala kemampuan berfikir untuk mengeluarkan hukum syar’i dari dalil-dalil syara, yaitu Alquran dan hadist. Hasil dari ijtihad merupakan sumber hukum ketiga setelah Alquran dan hadist. Ijtihad dapat dilakukan apabila ada suatu masalah yang hukumnya tidak terdapat di dalam Alquran maupun hadist, maka dapat dilakukan ijtihad dengan menggunakan akal pikiran dengan tetap mengacu pada Alquran dan hadist.

Macam-macam ijtidah yang dikenal dalam syariat islam, yaitu:
  • Ijma’, yaitu menurut bahasa artinya sepakat, setuju, atau sependapat. Sedangkan menurut istilah adalah kebulatan pendapat ahli ijtihad umat Nabi Muhammad SAW sesudah beliau wafat pada suatu masa, tentang hukum suatu perkara dengan cara musyawarah. Hasil dari Ijma’ adalah fatwa, yaitu keputusan bersama para ulama dan ahli agama yang berwenang untuk diikuti seluruh umat.
  • Qiyas, yaitu berarti mengukur sesuatu dengan yang lain dan menyamakannya. Dengan kata lain Qiyas dapat diartikan pula sebagai suatu upaya untuk membandingkan suatu perkara dengan perkara lain yang mempunyai pokok masalah atau sebab akibat yang sama. Contohnya adalah pada surat Al isra ayat 23 dikatakan bahwa perkataan ‘ah’, ‘cis’, atau ‘hus’ kepada orang tua tidak diperbolehkan karena dianggap meremehkan atau menghina, apalagi sampai memukul karena sama-sama menyakiti hati orang tua.
  • Istihsan, yaitu suatu proses perpindahan dari suatu Qiyas kepada Qiyas lainnya yang lebih kuat atau mengganti argumen dengan fakta yang dapat diterima untuk mencegah kemudharatan atau dapat diartikan pula menetapkan hukum suatu perkara yang menurut logika dapat dibenarkan. Contohnya, menurut aturan syarak, kita dilarang mengadakan jual beli yang barangnya belum ada saat terjadi akad. Akan tetapi menurut Istihsan, syarak memberikan rukhsah (kemudahan atau keringanan) bahwa jual beli diperbolehkan dengan system pembayaran di awal, sedangkan barangnya dikirim kemudian.
  • • Mushalat Murshalah, yaitu menurut bahasa berarti kesejahteraan umum. Adapun menurut istilah adalah perkara-perkara yang perlu dilakukan demi kemaslahatan manusia. Contohnya, dalam Al Quran maupun Hadist tidak terdapat dalil yang memerintahkan untuk membukukan ayat-ayat Al Quran. Akan tetapi, hal ini dilakukan oleh umat Islam demi kemaslahatan umat.
  • Sududz Dzariah, yaitu menurut bahasa berarti menutup jalan, sedangkan menurut istilah adalah tindakan memutuskan suatu yang mubah menjadi makruh atau haram demi kepentingan umat. Contohnya adalah adanya larangan meminum minuman keras walaupun hanya seteguk, padahal minum seteguk tidak memabukan. Larangan seperti ini untuk menjaga agar jangan sampai orang tersebut minum banyak hingga mabuk bahkan menjadi kebiasaan.
  • Istishab, yaitu melanjutkan berlakunya hukum yang telah ada dan telah ditetapkan di masa lalu hingga ada dalil yang mengubah kedudukan hukum tersebut. Contohnya, seseorang yang ragu-ragu apakah ia sudah berwudhu atau belum. Di saat seperti ini, ia harus berpegang atau yakin kepada keadaan sebelum berwudhu sehingga ia harus berwudhu kembali karena shalat tidak sah bila tidak berwudhu.
  • Urf, yaitu berupa perbuatan yang dilakukan terus-menerus (adat), baik berupa perkataan maupun perbuatan. Contohnya adalah dalam hal jual beli. Si pembeli menyerahkan uang sebagai pembayaran atas barang yang telah diambilnya tanpa mengadakan ijab kabul karena harga telah dimaklumi bersama antara penjual dan pembeli. 

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sumber ajaran islam pada dasarnya mempunyai tiga sumber hukum yaitu Alqur’an “ kalam ALLAH yang merupakan mukjizat yang diturunkan (diwahyukan) melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW yang ditulis dalam mushaf (lembaran-lembaran) dan diriwayatkan secara mutawatir serta membacanya adalah ibadah “, Hadits (sunah rasul) “ jalan yang biasa dilalui atau cara yang senantiasa dilakukan oleh rasul kebiasaan rasul “, dan ijtihad (syari’ah yang tidak ada ketetapannya dalam Alqur’an dan Hadits) ijtihad adalah dasar hukum islam yang ketiga setelah Alqur’an dan Hadits (sunah).

Dan Hukum Islam ada dua macam yaitu hukum Taklify ialah firman Allah yang menuntut umat manusia untuk melakukan atau meninggalkan sesuatu atau memilih antara berbuat atau meninggalkan dan hukum Wad’i(pertimbngan hukum) ialah firman Allah yang menuntut menjadikan sesuatu sebagai syarat atau penghalang dari sesuatu yang lain.

Sekian dulu informasi sederhana saya mengenai Contoh Makalah Agama Islam.Semoga dengan adanya artikel sederhana saya ini,teman - teman dapat mengerjakan makalah sesuai dengan Contoh Makalah Agama Islam.