Thursday, November 3, 2011

Keuntungan Sistem Informasi Geografi


Keuntungan Sistem Informasi Geografi - Setelah dua artikel sederhana saya mengenai Komponen Sistem Informasi Geografi dan Penerapan Sistem Informasi Geografi pada kali ini saya akan sedikit membahas sedikit mengenai Keuntungan Sistem Informasi Geografi.Semoga dengan adanya artikel sederhana saya ini teman - teman dapat mengetahui Keuntungan Sistem Informasi Geografi yang sebenarnya.

Mengapa penyajian data dalam SIG menggunakan komputer? Alasannya adalah, karena penyajian data geografi secara manual memerlukan waktu yang lama untuk memperoleh informasi yang diinginkan. Di samping itu, ketelitian informasi yang kita peroleh dengan cara manual tergantung pada ketelitian si pembuat peta yang sangat relatif (tingkat ketelitiannya diragukan), sehingga dengan cara manual kita tidak dapat memperoleh informasi secara tepat dan teliti.

Dalam mengkaji persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan gejala alam dan kehidupan di muka bumi dari sudut pandang keruangan dan kewilayahan, geografi memerlukan informasi yang cepat, tepat dan akurat (terhindar dari kesalahan) tentang gejala-gejala tersebut.

Untuk mendapatkan informasi yang cepat, tepat dan akurat, diperlukan alat bantu untuk menganalisis data yang diperlukan. Alat bantu tersebut merupakan suatu sistem, yang mampu menangani data geografi secara cepat, tepat dan akurat, yaitu dengan sistem komputer.

Selain diperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat, keuntungan SIG dengan menggunakan komputer adalah:
  1. Mudah dalam mengolah.
  2. Pengumpulan data dan penyimpanannya hemat tempat dan ringkas (berupa disket).
  3. Mudah diulang kalau sewaktu-waktu diperlukan.
  4. Mudah diubah kalau sewaktu-waktu ada perubahan.
  5. Mudah dibawa, dikirim dan ditransformasikan (dipindahkan).
  6. Aman, karena dapat dikunci dengan kode atau manual.
  7. Relatif lebih murah dibandingkan dengan survey lapangan.
  8. Data yang sulit ditampilkan secara manual, dapat diperbesar bahkan dapat ditampilkan dengan gambar tiga dimensi berdasarkan data SIG dapat dilakukan pengambilan keputusan dengan tepat dan cepat.
Sekian informasi sederhana saya mengenai beberapa Keuntungan Sistem Informasi Geografi.Semoga pengetahuan teman - teman semua meningkat mengenai Keuntungan Sistem Informasi Geografi.

Penerapan Sistem Informasi Geografi

Penerapan Sistem Informasi Geografi - Dalam artikel saya sebelumnya yang membahas mengenai Komponen Sistem Informasi Geografi saya sudah menjelaskan mengenai beberapa komponen yang berada pada Sistem Informasi Geografi yang saya bahas tersebut.Oleh karena itu,saya akan sedikit membahas mengenai bagaimana contoh Penerapan Sistem Informasi Geografi.


Sekarang ini, aplikasi SIG tidak hanya menjadi domain sektor-sektor yang berhubungan dengan lahan saja (seperti militer, pertambangan, kehutanan, perkebunan dan pertanian),  tapi juga sudah secara luas digunakan untuk kesehatan, perdagangan, distribusi, jaringan, dan bisnis.

Banyak instansi pemerintah dan perusahaan sudah mulai menganggap penting atau bahkan sudah menggunakan SIG. Mengembangkan SIG, sebagaimana sistem-sistem lainnya, tentu saja harus dibarengi dengan strategi yang tepat agar pengembangannya tidak salah arah.

Banyak sekali pengembangan sistem informasi yang gagal karena berorientasi kepada output. Tidak ada mekanisme updating atau desain ulang sistem serta terkuncinya kode sumber (source code) adalah penyebab gagalnya pengembangan sistem informasi.

Tidak terkecuali SIG, sering sekali pengembangannya diarahkan untuk menghasilkan peta yang besar, menghasilkan CD/DVD interaktif, SIG berbasis web seperti GoogleEarth, dan display tiga dimensi. Pola pikir tersebut keliru karena orientasinya adalah output tanpa menekankan bagaimana proses di dalam sistem berjalan dengan baik.

Pengembangan SIG berorientasi output, akan menyebabkan banyak masalah seperti data tidak lengkap, data tidak terorganisir dengan baik, analisis super sulit, output tidak akurat, tidak ada standardisasi dan banyak manipulasi.

Pengembangan SIG harus berorientasi kepada proses sehingga fokusnya adalah menata bagaimana proses dalam SIG berjalan dengan baik; bagaimana input data dilakukan, analisis dijalankan, output disajikan, dan adanya review/update secara berkesinambungan.

Untuk lingkup yang lebih luas, data-data keruangan yang merupakan hak publik, harus dapat diakses oleh publik misalnya data cuaca, infrastruktur, topografi, tata ruang, rawan bencana, dan sebagainya.Mengembangkan SIG harus terintegrasi dengan memperhatikan semua komponen dalam SIG; yaitu manusia, perangkat lunak, perangkat keras, data/informasi keruangan dan metode. Kesalahan dengan hanya menitikberatkan pada satu komponen saja akan mengakibatkan gagalnya pengembangan SIG.

Perlu ditekankan bahwa pengembangan SDM SIG bukan hanya ditujukan untuk mendidik operator, perlu analis sistem dalam SIG. Pengambil keputusan sering salah menganggap bahwa SIG hanyalah tugas pegawai rendahan. Justru sebaliknya SIG, akan dirasakan manfaatnya jika ada ‘pemikir’ di dalamnya, tidak saja operator sotware. 

Pengembangan SDM SIG sudah seharusnya diarahkan juga untuk menghasilkan pemikir SIG. Pejabat-pejabat di instansi/perusahaan lah yang seharusnya mengikuti pelatihan seperti ini.Standardisasi perlu menjadi perhatian dalam mengembangkan SIG. Standardisasi akan menjamin keseragaman metode pengambilan data, analisis dan penyajian. Namun standardisasi jangan dilakukan dalam hal penggunaan software.

Perlu perubahan paradigma, khususnya di level pengambil keputusan, bahwa SIG bukan saja sebagai alat presentasi melainkan alat perencanaan. Justru keunggulan utama SIG berada pada kemampuannya untuk perencenaan, bukan sebagai pembuat peta.

SIG, berintegrasi dengan disiplin lainnya, dapat digunakan untuk menentukan lokasi yang optimal, distribusi komoditi yang efektif, mitigasi bencana, prediksi keruangan, dan sebagainya. Oleh karena itu pengambilan keputusan mengenai lahan atau bersifat keruangan harus melibatkan SIG.

Pengembangan SIG berdasarkan strategi yang tepat akan menjamin kesinambungan pengembangannya. Output yang serba “wah” seperti display 3D dan GIS berbasis web akan dihasilkan dengan sendirinya dengan pengembangan SIG yang benar.Sekian dulu informasi saya untuk bagaimana contoh Penerapan Sistem Informasi Geografi.

Sistem Informasi Manajemen Keuangan


Sistem Informasi Manajemen Keuangan - Setelah beberapa saat lalu saya menuliskan mengenai Sistem Informasi Manajemen Pendidikan pada kesempatan kali ini saya akan sedikit membahas mengenai Sistem Informasi Manajemen Keuangan.Dunia Sistem Informasi Manajemen memang tidak menutup kemungkinan dalam segala hal dan kali ini saya akan sedikit membahas mengenai Sistem Informasi Manajemen Keuangan.

Seiring dengan berkembangnya teknologi, mengakibatkan segala sesuatu yang memungkinkan diatur secara teknologi. Salah satunya adalah pemanfaat teknologi informasi dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dalam pelaporan keuangan. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan yang akurat, tepat waktu dan dapat dipertanggungjawabkan.

Sistem Informasi Manajemen Keuangan merupakan sistem informasi yang dirancang untuk menyediakan informasi arus uang bagi para pemakai diseluruh perusahaan, serta serangkaian manual dan aplikasinya mengintegrasikan semua proses pengelolaan keuangan mulai dari perencanaan anggaran,penyusunan anggaran,penerbitan SPM dan Penyusunan Laporan Keuangan.

Mungkin sekian dulu sedikit informasi sederhana saya ini mengenai Sistem Informasi Manajemen Keuangan.Semoga teman - teman dapat mengerti mengenai Sistem Informasi Manajemen Keuangan setelah teman - teman semua membaca sebuah artikel sederhana saya mengenai Sistem Informasi Manajemen Keuangan.

Komponen Sistem Informasi Geografi

Komponen Sistem Informasi Geografi - Pada artikel sederhana saya kali ini saya akan sedikit membagikan mengenai Komponen Sistem Informasi Geografi.Jika teman - teman belum mengerti mengenai apa itu Sistem Informasi Geografi teman - teman bisa membaca pada artikel lain saya mengenai Pengertian Sistem Informasi Geografi.

Jika sudah membaca artikel diata,mari kita lihat beberapa Komponen Sistem Informasi Geografi.Komponen SIG terdiri dari :
1. Perangkat keras (hardware)
Perangkat keras untuk SIG meliputi perangkat keras yang bekerja sebagai :

  • Pemasukan data
  • Pemrosesan data
  • Penyajian hasil
  • Penyimpanan (storage)

2. Perangkat lunak (software)
Software SIG harus memiliki spesifikasi sebagai :

  • Merupakan Database Management System (DBMS)
  • Fasilitas untuk input dan manipulasi data geografis
  • Fasilitas untuk query, analisis, dan visualisasi.
  • Graphical User Interface (GUI) yang baik untuk mempermudah akses fasilitas yang ada.

3. Data
Data SIG atau disebut data geospatial dibedakan menjadi data grafis (geometris) dan data attribute (data tematik). Data grafis mempunyai tiga elemen : titik (node), garis(arc), dan luasan/ area(polygon), dalam bentuk vector ataupun raster yang mewakili geometri topologi, ukuran, bentuk, posisi, dan arah. 7(tujuh) fenomena geografis yang dapat diwakili dalam bentuk titik, garis, dan polygon/area, yaitu: data kenampakan, unit area, jaringan topologi, catatan sampel, data permukaan bumi, label/teks pada data, symbol data.

4. Sumber Daya Manusia
Teknologi GIS tidaklah bermanfaat tanpa manusia yang mengelola sistem dan membangun perencanaan yang dapat diaplikasikan sesuai kondisi nyata. Suatu proyek SIG akan berhasil jika di manage dengan baik dan dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki keakhlian yang tepat pada semua tingkatan.

Sekian informasi sederhana saya ini mengenai Komponen Sistem Informasi Geografi.


Pengertian Sistem Informasi Geografi

Pengertian Sistem Informasi Geografi - Setelah beberapa saat lalu saya menuliskan mengenai Sistem Informasi Manajemen Pendidikan pada kesempatan kali ini saya akan sedikit memberikan sesuatu hal yang baru saya ketahui mengenai Sistem Informasi yaitu Pengertian Sistem Informasi Geografi.Daripada ilmu dapat terlupakan,lebih baik saya tuliskan Pengertian Sistem Informasi Geografi dalam blog sederhana saya ini.

Sistem Informasi Geografi atau Geographic Information System adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja (Barus dan Wiradisastra, 2000). 

Sedangkan menurut Anon (2001) Sistem Informasi geografi adalah suatu sistem Informasi yang dapat memadukan antara data grafis (spasial) dengan data teks (atribut) objek yang dihubungkan secara geogrfis di bumi (georeference). Disamping itu, SIG juga dapat menggabungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data yang akhirnya akan menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi.

Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem manual (analog), dan sistem otomatis (yang berbasis digital komputer). Perbedaan yang paling mendasar terletak pada cara pengelolaannya. Sistem Informasi manual biasanya menggabungkan beberapa data seperti peta, lembar transparansi untuk tumpang susun (overlay), foto udara, laporan statistik dan laporan survey lapangan. Kesemua data tersebut dikompilasi dan dianalisis secara manual dengan alat tanpa komputer. Sedangkan Sistem Informasi Geografis otomatis telah menggunakan komputer sebagai sistem pengolah data melalui proses digitasi. Sumber data digital dapat berupa citra satelit atau foto udara digital serta foto udara yang terdigitasi. Data lain dapat berupa peta dasar terdigitasi (Nurshanti, 1995).

Pengertian GIS/SIG saat ini lebih sering diterapkan bagi teknologi informasi spasial atau geografi yang berorientasi pada penggunaan teknologi komputer. Dalam hubungannya dengan teknologi komputer, Arronoff (1989) dalam Anon (2003) mendifinisikan SIG sebagai sistem berbasis komputer yang memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografi yaitu pemasukan data, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan kembali), memanipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir (output). 

Sedangkan Burrough, 1986 mendefinisikan Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai sistem berbasis komputer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, mengelola, menganalisis dan mengaktifkan kembali data yang mempunyai referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan. Komponen utama Sistem Informasi Geografis dapat dibagi kedalam 4 komponen utama yaitu: perangkat keras (digitizer, scanner, Central Procesing Unit (CPU), hard-disk, dan lain-lain), perangkat lunak (ArcView, Idrisi, ARC/INFO, ILWIS, MapInfo, dan lain-lain), organisasi (manajemen) dan pemakai (user). Kombinasi yang benar antara keempat komponen utama ini akan menentukan kesuksesan suatu proyek pengembangan Sistem Informasi Geografis.

Aplikasi SIG dapat digunakan untuk berbagai kepentingan selama data yang diolah memiliki refrensi geografi, maksudnya data tersebut terdiri dari fenomena atau objek yang dapat disajikan dalam bentuk fisik serta memiliki lokasi keruangan (Indrawati, 2002).

Tujuan pokok dari pemanfaatan Sistem Informasi Geografis adalah untuk mempermudah mendapatkan informasi yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Ciri utama data yang bisa dimanfaatkan dalam Sistem Informasi Geografis adalah data yang telah terikat dengan lokasi dan merupakan data dasar yang belum dispesifikasi (Dulbahri, 1993).

Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data atribut dalam bentuk digital, dengan demikian analisis yang dapat digunakan adalah analisis spasial dan analisis atribut. Data spasial merupakan data yang berkaitan dengan lokasi keruangan yang umumnya berbentuk peta. Sedangkan data atribut merupakan data tabel yang berfungsi menjelaskan keberadaan berbagai objek sebagai data spasial.

Penyajian data spasial mempunyai tiga cara dasar yaitu dalam bentuk titik, bentuk garis dan bentuk area (polygon). Titik merupakan kenampakan tunggal dari sepasang koordinat x,y yang menunjukkan lokasi suatu obyek berupa ketinggian, lokasi kota, lokasi pengambilan sample dan lain-lain. Garis merupakan sekumpulan titik-titik yang membentuk suatu kenampakan memanjang seperti sungai, jalan, kontus dan lain-lain. Sedangkan area adalah kenampakan yang dibatasi oleh suatu garis yang membentuk suatu ruang homogen, misalnya: batas daerah, batas penggunaan lahan, pulau dan lain sebagainya.

Struktur data spasial dibagi dua yaitu model data raster dan model data vektor. Data raster adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat (grid)/sel sehingga terbentuk suatu ruang yang teratur. Data vektor adalah data yang direkam dalam bentuk koordinat titik yang menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis atau area (polygon) (Barus dan Wiradisastra, 2000).

Lukman (1993) menyatakan bahwa sistem informasi geografi menyajikan informasi keruangan beserta atributnya yang terdiri dari beberapa komponen utama yaitu:

1. Masukan data merupakan proses pemasukan data pada komputer dari peta (peta topografi dan peta tematik), data statistik, data hasil analisis penginderaan jauh data hasil pengolahan citra digital penginderaan jauh, dan lain-lain. Data-data spasial dan atribut baik dalam bentuk analog maupun data digital tersebut dikonversikan kedalam format yang diminta oleh perangkat lunak sehingga terbentuk basisdata (database). Menurut Anon (2003) basisdata adalah pengorganisasian data yang tidak berlebihan dalam komputer sehingga dapat dilakukan pengembangan, pembaharuan, pemanggilan, dan dapat digunakan secara bersama oleh pengguna.

2. Penyimpanan data dan pemanggilan kembali (data storage dan retrieval) ialah penyimpanan data pada komputer dan pemanggilan kembali dengan cepat (penampilan pada layar monitor dan dapat ditampilkan/cetak pada kertas).

3. Manipulasi data dan analisis ialah kegiatan yang dapat dilakukan berbagai macam perintah misalnya overlay antara dua tema peta, membuat buffer zone jarak tertentu dari suatu area atau titik dan sebagainya. Anon (2003) mengatakan bahwa manipulasi dan analisis data merupakan ciri utama dari SIG. Kemampuan SIG dalam melakukan analisis gabungan dari data spasial dan data atribut akan menghasilkan informasi yang berguna untuk berbagai aplikasi

4. Pelaporan data ialah dapat menyajikan data dasar, data hasil pengolahan data dari model menjadi bentuk peta atau data tabular. Menurut Barus dan wiradisastra (2000) Bentuk produk suatu SIG dapat bervariasi baik dalam hal kualitas, keakuratan dan kemudahan pemakainya. Hasil ini dapat dibuat dalam bentuk peta-peta, tabel angka-angka: teks di atas kertas atau media lain (hard copy), atau dalam cetak lunak (seperti file elektronik).

Menurut Anon (2003) ada beberapa alasan mengapa perlu menggunakan SIG, diantaranya adalah:

1. SIG menggunakan data spasial maupun atribut secara terintegrasi

2. SIG dapat digunakansebagai alat bantu interaktif yang menarik dalam usaha meningkatkan pemahaman mengenai konsep lokasi, ruang, kependudukan, dan unsur-unsur geografi yang ada dipermukaan bumi.

3. SIG dapat memisahkan antara bentuk presentasi dan basis data

4. SIG memiliki kemampuan menguraikan unsur-unsur yang ada dipermukaan bumi kedalam beberapa layer atau coverage data spasial

5. SIG memiliki kemapuan yang sangat baik dalam memvisualisasikan data spasial berikut atributnya

6. Semua operasi SIG dapat dilakukan secara interaktif

7. SIG dengan mudah menghsilkan peta-peta tematik

8. semua operasi SIG dapat di costumize dengan menggunakan perintah-perintah dalam bahaa script.

9. Peragkat lunak SIG menyediakan fasilitas untuk berkomunikasi dengan perangkat lunak lain

10. SIG sangat membantu pekerjaan yang erat kaitannya dengan bidang spasial dan geoinformatika.

Barus dan Wiradisastra (2000) juga mengungkapkan bahwa SIG adalah alat yang handal untuk menangani data spasial, dimana dalam SIG data dipelihara dalam bentuk digital sehingga data ini lebih padat dibanding dalam bentuk peta cetak, tabel atau dalam bentuk konvensional lainnya yang akhirnya akan mempercepat pekerjaan dan meringankan biaya yang diperlukan.

Sarana utama untuk penanganan data spasial adalah SIG. SIG didesain untuk menerima data spasial dalam jumlah besar dari berbagai sumber dan mengintergrasikannya menjadi sebuah informasi, salah satu jenis data ini adalah data pengindraan jauh. Pengindraan jauh mempunyai kemampuan menghasilkan data spasial yang susunan geometrinya mendekati keadaan sebenarnya dengan cepat dan dalam jumlah besar. Barus dan Wiradisastra (2000) mengatakan bahwa SIG akan memberi nilai tambah pada kemampuan pengindraan jauh dalam menghasilkan data spasial yang besar dimana pemanfaatan data pengindraan jauh tersebut tergantung pada cara penanganan dan pengolahan data yang akan mengubahnya menjadi informasi yang berguna.sekian informasi saya mengenai Pengertian Sistem Informasi Geografi.